Kerajinan yang Kreatif dari
Tanam Pisang Abaca
Bengkulu (11/12)- Darmawan salah
satu warga daerah benteng yang mengembangbiakkan pisang Abaca di Benteng,
pasalnya pisang jenis ini memiliki banyak manfaat bagi masyarakat, terutama
pada sisi ekonomis sehingga bisa memacu peningkatan pendapatan warga.
Darmawan
menjelaskan “pisang jenis abaca tersebut banyak sekali manfaatnya, selain
buahnya bisa dikonsumsi, batang pisang jenis abaca itu juga bisa diolah menjadi
serat bahan kerajinan. Sehingga bagi masyarakat yang mengembangkan tanaman
pisang itu bisa mendapat banyak manfaat. “Batangnya memiliki tekstur serat yang
bagus, di daerah lain pisang ini sudah tidak asing lagi, sudah banyak yang
budidaya dan mengolah seratnya menjadi bahan kerajinan. Jelas ini peluang bagi
masyarakat Benteng untuk bergerak di bidang industri rumah tangga. Apalagi kita
sudah memiliki kerajinan dari bahan serat pisang yang dikembangkan di Harapan
Makmur,” ungkap Darmawan.
“pisang abaca
sangat mudah diperoleh dan sangat cocok dengan kondisi topografi lahan yang ada
di Benteng. Hanya saja diakuinya, masih sangat jarang masyarakat yang
membudidayakan pisang itu “Pisang ini memiliki banyak manfaat dan memiliki
nilai ekonomi yang tinggi, sebab itu kami akan terus mensosilisasikan pisang
ini pada masyarakat. Tidak menutup kemungkinan nanti juga akan kita salurkan
bibitnya, apalagi perawatan pisang ini tidak terlalu mahal dan sulit,”
tambahnya.
Masih menurutnya
saat ini pisang abaca itu baru dibudidayakan oleh masyarakat Desa Harapan
Makmur, namun dengan sosialisasi yang gencar pihaknya yakin pisang tersebut bisa
dibudidayakan secara massif. “Pisang ini kami yakini bisa memberikan nilai
tambah bagi masyarakat lainnya, buahnya bisa dimakan dengan berbagai bentuk
olahan. Serat batang bisa diolah menjadi berbagai kerajinan seperti tas, topi,
dompet dan berbagai bentuk anyaman,” ungkap Darmawan
"Bukan hanya
untuk masyarakat lain , saya sendiripun sudah terasa manfaatnya dari pisang
abaca ini , saya sudah mulai memproduksi kerajinan tangan sedikit demi sedikit
dimulai dari yang simple dengan harga yang relatif terjangkau dan sekarang
hasilnya sudah saya rasakan sendiri peminat sudah banyak dan kerajinan ini
sudah mulai dikenal dikalangan masyarakat luas”Tutup Darmawan..(Berlian)
Usaha
Kreatif Batu Akik Dimodifikasi Menjadi Keris
Bengkulu- Kekayaan alam jenis bebatuan di Bengkulu sudah menjadi ikon
daerah ini. Selain batubara sebagai sumber energi yang menghasilkan devisa
melalui ekspor, saat ini Bengkulu dikenal sebagai penghasil batu akik beragam
jenis. berbagai modifikasi pun dilakukan para pengrajin salah satunya dengan
membuat keris berbahan batu.
Deni (39) pengrajin batu akik di Kelurahan Kandang Mas, Kecamatan Kampung Melayu Kota Bengkulu sudah menghasilkan puluhan keris beragam jenis, di antaranya keris liku sembilan khas Jawa, keris lain yang diproduksi adalah jenis Kujang khas Jawa Barat dan keris "Tangkai Serunai" khas Bengkulu.
"Saya hanya pengrajin yang menerima upahan, untuk satu jenis keris saya patok dengan harga 500 ribu hingga 1 juta, tergantung kekerasan batu yang dibawa pengorder dan tingkat kesulitannya," ujar deni di Bengkulu (12/12/2016)).
Para pemesan keris batu buatan Bapak Deni tidak hanya datang dari pecinta batu akik lokal, bahkan salah seorang jendral bintang dua angkatan darat, Dirjen di kementrian dan pejabat penting di Jakarta memesan keris buatannya. Untuk Bengkulu sendiri, kalangan pejabat setingkat Wakapolda, Komandan TNI Angkatan Laut dan para anggota DPRD juga mengkoleksi hasil kerajinan tangannya.
Selain keris, dia juga memproduksi beragam jenis kerajinan batu seperti Handle mobil, Asbak, linton bahkan lampion dan liontin, semuanya berbahan batu asli Bengkulu, diantaranya Red Rafflesia, Giok, Baiduri, Sunkish dan Calledone.
Karya Bapak deni ini sudah beberapa kali diikutkan dalam pameran baik di dalam negeri maupun manca negara, seperti Singapura, Timur Tengah dan beberapa negara di Eropa. Sayangnya, dia sebagai pengrajin hanya dimanfaatkan kepandaiannya tanpa pernah dilibatkan dalam pameran itu. (Berlian)
Deni (39) pengrajin batu akik di Kelurahan Kandang Mas, Kecamatan Kampung Melayu Kota Bengkulu sudah menghasilkan puluhan keris beragam jenis, di antaranya keris liku sembilan khas Jawa, keris lain yang diproduksi adalah jenis Kujang khas Jawa Barat dan keris "Tangkai Serunai" khas Bengkulu.
"Saya hanya pengrajin yang menerima upahan, untuk satu jenis keris saya patok dengan harga 500 ribu hingga 1 juta, tergantung kekerasan batu yang dibawa pengorder dan tingkat kesulitannya," ujar deni di Bengkulu (12/12/2016)).
Para pemesan keris batu buatan Bapak Deni tidak hanya datang dari pecinta batu akik lokal, bahkan salah seorang jendral bintang dua angkatan darat, Dirjen di kementrian dan pejabat penting di Jakarta memesan keris buatannya. Untuk Bengkulu sendiri, kalangan pejabat setingkat Wakapolda, Komandan TNI Angkatan Laut dan para anggota DPRD juga mengkoleksi hasil kerajinan tangannya.
Selain keris, dia juga memproduksi beragam jenis kerajinan batu seperti Handle mobil, Asbak, linton bahkan lampion dan liontin, semuanya berbahan batu asli Bengkulu, diantaranya Red Rafflesia, Giok, Baiduri, Sunkish dan Calledone.
Karya Bapak deni ini sudah beberapa kali diikutkan dalam pameran baik di dalam negeri maupun manca negara, seperti Singapura, Timur Tengah dan beberapa negara di Eropa. Sayangnya, dia sebagai pengrajin hanya dimanfaatkan kepandaiannya tanpa pernah dilibatkan dalam pameran itu. (Berlian)